Brand kecantikan L’oreal meyakinkan para perempuan yang menggunakan make-up untuk tetap percaya diri dengan alasan “Because You’re Worth it”. Terinspirasi dari semangat para atlet yang pantang menyerah, Adidas kerap memberikan dorongan yang berbunyi “Impossible is nothing”.
Tanpa disadari, berbagai tagline di atas sudah terekam sangat baik di kepala. Ternyata, ini merupakan cara ampuh yang digunakan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen hanya dalam beberapa kata saja. Mereka mengkomunikasikan satu kalimat pendek namun memiliki kesan kuat untuk menyuarakan identitas perusahaan. Hal ini berkaitan erat dengan bagaimana para perusahaan menjalankan strategi branding mereka.
Branding adalah cara mengkomunikasikan identitas suatu merek maupun perusahaan. Secara garis besar, branding sama halnya dengan ‘pencitraan’. Branding tercermin dari perilaku, nilai-nilai yang diperjuangkan/disampaikan, dan bagaimana nilai itu diproyeksikan di hadapan publik. Brand yang kuat dan menonjol dapat memperoleh lebih banyak perhatian dan meningkatkan kesadaran konsumen.
Tetapi, branding tidak hanya berlaku dalam ranah bisnis saja, melainkan penting bagi setiap orang untuk memiliki strategi branding secara individual. Istilah itu umumnya disebut dengan personal branding.
Apa itu Personal Branding?
Sama halnya dengan branding perusahaan, personal branding berarti menampilkan siapa Anda, apa yang Anda perjuangkan, nilai yang menjadi kepercayaan Anda, dan bagaimana cara Anda mengekspresikannya. Personal brand sangat dibutuhkan oleh setiap individu, khususnya dalam lingkup profesional. Karena aspek tersebut dapat membantu mengkomunikasikan identitas unik dan nilai yang jelas kepada calon pemberi kerja atau klien.
Memiliki personal brand juga menandakan bahwa Anda telah memutuskan jalur profesional yang diikuti dengan menyesuaikan berdasarkan keahlian, kredensial, dedikasi, testimonial dari para koneksi, dan pengalaman yang telah diperoleh.
Dikarenakan para rekruter atau klien mayoritas menilai dari kesan pertama, maka penyampaian personal brand juga harus diperhatikan. Bahkan faktanya, 85 persen manajer perekrutan melaporkan bahwa personal branding kandidat pekerjaan mempengaruhi keputusan perekrutan mereka. Personal brand yang ditampilkan harus mampu menonjolkan kelebihan Anda, membangun reputasi dan kepercayaan, dan mengomunikasikan atribut unik yang Anda bawa ke industri saat ini. Terlebih lagi di era digital seperti sekarang, profil akun media sosial seseorang sudah dilengkapi titel profesional seperti tax advisor, manager, dan masih banyak lagi. Inilah contoh bentuk nyata dari personal brand.
Tips Membangun Personal Branding
Sudahkah Anda membangun personal branding itu? Ataukah Anda masih bingung untuk memulainya?
Meskipun terdengar seperti pekerjaan yang tidak mudah, mengembangkan personal brand dapat diawali dengan beberapa langkah sederhana yang memudahkan Anda. Berikut ini 6 tips ampuh untuk membangun personal brand yang mampu mendorong kesuksesan karir Anda!
1. Kenali diri Anda
Mengenali diri sendiri secara keseluruhan bisa menjadi langkah awal dalam mengawali proses membangun personal branding. Anda dapat mengambil jeda dan meluangkan waktu untuk intropeksi diri. Pada proses ini, kenali kelebihan dan kekurangan Anda lebih dalam. Selain itu, sadari dan tuliskan hal-hal yang menjadi passion sekaligus keahlian yang dimiliki. Cara tersebut akan mempermudah Anda untuk masuk ke langkah selanjutnya yaitu, menentukan apa yang Anda ingin lakukan berdasarkan nilai-nilai yang hendak diperjuangkan dalam ranah profesional. Apabila Anda kesulitan melakukannya, cobalah meminta bantuan dengan bertanya kepada rekan kerja , teman, maupun keluarga.
2. Tentukan identitas profesional Anda
Ketika sudah berhasil menemukan dan menyadari diri sepenuhnya, mulailah tentukan identitas profesional Anda. Aspek ini mencakup citra seperti apa yang ingin Anda tunjukkan ke publik dan bagaimana Anda ingin dikenal secara spesifik. Dengan menentukan, maka Anda akan lebih mudah untuk fokus menggali potensi pada bidang tertentu sesuai keahlian. Tetapi jangan sampai langkah-langkah tersebut hanya berhenti di satu tempat saja. Agar terus maju dan mengalami peningkatan, usahakan untuk menambah pengetahuan melalui berbagai kursus, meningkatkan kemampuan yang sudah ada dengan mengikuti sertifikasi, mempelajari keterampilan baru. Sementara itu, Anda juga bisa membuat rencana demi peningkatan karir profesional untuk kedepannya.
3. Kembangkan elevator speech yang menarik
Pada tips ketiga ini, Anda diharapkan untuk konsisten melakukan promosi diri.
Seperti penjelasan sebelumnya, branding merupakan cara Anda menyampaikan identitas sekaligus nilai tertentu yang fokus diperjuangkan. Agar publik dapat melihatnya, hendaklah Anda berani untuk menyuarakan hal itu secara teratur. Ingat, lakukan sesuai ciri khas Anda namun tetap mengutamakan profesionalitas.
Selain itu, kembangkan elevator pitch atau promosi ringkas namun menarik yang mampu menggambarkan personal brand Anda. Cara mudahnya, luangkan waktu sekitar 30 detik hingga satu menit untuk menjelaskan tentang siapa Anda. Pastikan apabila rangkaian kalimat yang disampaikan memiliki kekuatan untuk menunjukkan poin penting yang ingin Anda tekankan. Hal ini bertujuan untuk meninggalkan kesan yang kuat bagi para calon klien, calon rekan kerja, maupun di hadapan para HRD.
4. Memperluas networking
Saat Anda konsisten mempromosikan personal brand, tips yang dapat dilakukan secara bersamaan adalah membangun relasi. Penting untuk memperluas networking dan menciptakan lingkaran profesional yang berkualitas.
Semakin banyak koneksi maka semakin besar kemungkinan personal brand Anda dikenali oleh banyak orang. Membangun relasi dengan para rekan kerja atau profesional dari berbagai ranah industri bisa dilakukan dengan menghadiri acara jejaring formal dan juga informal. Kesempatan ini dapat digunakan untuk meninjau kemajuan karir, karena semakin luasnya jaringan yang telah Anda bangun dengan banyak pihak.
Selain bertatap muka secara langsung, Anda juga dapat menghubungi mereka melalui email atau LinkedIn untuk memulai percakapan.
5. Update profil LinkedIn
Dengan begitu banyak media sosial yang tersedia saat ini, LinkedIn merupakan platform yang tepat untuk mendefinisikan personal brand Anda secara profesional. Karena, Linkedin telah dipercaya sebagai wadah pengembangan karir dan tempat untuk terhubung dengan para ahli yang sudah berpengalaman. Cara terbaik untuk menggunakan jaringan ini adalah dengan bergabung dan menjalin koneksi dengan orang-orang yang Anda minati, dan meminta (dan memberikan) rekomendasi kepada mereka. Selain itu, perbarui profil LinkedIn Anda secara bertahap mulai dari menampilkan pencapaian terbaik, membagikan pengalaman, menyebarkan informasi atau konten yang berkualitas, mengatur foto profil dan tampilan header, menyusun deskripsi yang meyakinkan, dan masih banyak lagi.
Membangun personal branding akan memudahkan Anda untuk memahami lebih jelas tentang seperti apa pencapaian yang Anda inginkan dan bagaimana usaha Anda untuk meraihnya. Selain itu, memiliki personal brand juga mampu meningkatkan kepercayaan dan kesadaran audiens terkait nilai-nilai yang Anda perjuangkan. Sehingga, kesempatan Anda untuk meninggalkan kesan yang kuat di hadapan publik juga lebih besar.
Dan perlu diingat, apabila era digital akan terus mengalami perubahan, begitu juga dengan perkembangan karir Anda. Pastikan personal brand yang sudah Anda bangun juga ikut berkembang selama itu mencerminkan kehidupan profesional Anda. Jadi, jangan ragu untuk mencari peluang baru yang dapat membantu meningkatkan kualitas personal brand tersebut.
Referensi :
https://www.thebalancecareers.com/how-to-brand-yourself-for-the-job-you-want-4583968 https://www.northeastern.edu/graduate/blog/tips-for-building-your-personal-brand/ https://www.forbes.com/sites/ellevate/2019/06/26/9-tips-for-building-your-personal-brand-on-linkedin-in-2019/