6 Aplikasi Manajemen Proyek yang Patut Tim Anda Coba!

Share This Post

Di tengah kesibukan dan tumpukkan pekerjaan terkadang membuat kita kewalahan, khususnya bagi readers yang terbiasa bekerja dalam tim. Maka dari itu, agar seluruh tugas dan agenda terlaksana dan terselesaikan dengan baik, sudah pasti dibutuhkan kemampuan koordinasi antar sesama anggota yang baik pula. Baik itu dari segi komunikasi, maupun kemudahan akses untuk saling mengirim data yang diperlukan. Beruntungnya, teknologi sudah jauh lebih berkembang dan sangat efisien bagi semua orang. Kita bisa dengan mudahnya mengelola bahkan memonitor jalannya suatu proyek bersama tim kita, cukup dengan satu tampilan di layar gadget kita saja. 

ISCEA Indonesia sudah menyiapkan enam rekomendasi aplikasi manajemen proyek yang patut Anda dan tim anda coba, nih! Ada aplikasi apa saja ya? Yuk, langsung simak rekomendasi di bawah!

1.  Trello

Trello merupakan aplikasi kolaborasi yang sangat fleksibel, di mana penggunanya dapat mengontrol pengerjaan suatu proyek bersama anggota lainnya dalam satu wadah digital saja. Jadi, pengguna dalam tim tersebut akan mengetahui progres terbaru pada setiap proyek, orang yang bertugas pada jobdesk tertentu, dan sejauh mana pekerjaan tersebut sudah diselesaikan.

Trello

Yang paling menarik, aplikasi ini dilengkapi dengan empat fitur utama yaitu Boards, Lists, Cards, dan Menu.

  • Boards
    Boards atau layar utama berfungsi untuk menampilkan keseluruhan proyek dan kegiatan yang sedang dikerjakan. Bagian ini memuat semua data dan informasi yang dapat dilihat oleh pengguna yang terlibat.
  • Cards
    Bagian ini merupakan wadah untuk menuliskan daftar tugas, catatan, maupun ide-ide lainnya. Selain itu, Anda juga dapat memasukkan berbagai informasi atau keterangan mendetail agar memudahkan penggunanya untuk memahami pekerjaannya dengan lebih jelas.
  • Lists
    List bekerja sebagai workflow dalam suatu proyek, di mana setiap list memiliki kategorinya masing-masing. Untuk memudahkan pengguna dalam melihat progres proyek yang sistematis dan dinamis, kumpulan cards sebelumnya disatukan dan ditempatkan sesuai dengan kategori (mis. To Do, Doing, Done). Kemudian seluruh kategori akan disusun sesuai urutan kebutuhan yang akan membentuk suatu alur pengerjaan proyek terkait.
  • Menu
    Menu dapat ditemukan pada bagian kanan atas Trello Boards yang berfungsi sebagai pusat pengaturan keseluruhan layar utama. Jadi, Anda dapat melakukan pengontrolan terkait anggota tim, progress, dan semua kegiatan di dalamnya.

2.  Notion

Mirip dengan aplikasi Trello, Notion juga merupakan all-in-one workspace yang dirancang untuk membantu penggunanya mengelola berbagai pekerjaan dari satu tampilan saja. Anda bisa menulis bermacam jenis catatan, menyusun to-do list secara detail, bahkan mengatur keberlangsungan suatu proyek menggunakan workflow buatan sendiri, lho! Tools dan fitur yang lengkap sangat memudahkan pengguna untuk memanfaatkan aplikasi ini semaksimal mungkin.

Notion

Tidak hanya itu, Notion juga merupakan pilihan yang tepat untuk penggunaan kolaborasi karena sistemnya yang praktis dan fleksibel. Tetapi, Anda harus berani mengeluarkan biaya untuk memberikan akses keseluruhan kepada pengguna lainnya, seperti mengedit, menggeser blok pada workspace.

3.  Todoist

Todoist

Aplikasi satu ini menawarkan tampilan yang ringkas dan mudah dipahami. Anda bisa mengkategorikan jenis tugas kamu pada jenis proyek sesuai kebutuhan. Mengatur jadwal, membuat rencana lengkap dengan pengingat, maupun berkolaborasi juga sangat mudah dilakukan melalui Todoist.

Berbeda dari aplikasi lainnya, Todoist memiliki fitur natural language dan juga smart schedule untuk pengelolaan daftar tugas dan pemilihan waktu yang lebih gampang.

Tetapi untuk dapat memanfaatkan fitur secara penuh, Anda harus mengeluarkan biaya seharga 29 dolar AS per bulan.

4.  Slack

Asana

Aplikasi ini pasti sudah tidak asing lagi di kalangan perusahaan hingga komunitas. Slack sendiri adalah aplikasi yang khusus dirancang untuk mengelola proyek di mana para pekerja tim dapat berkomunikasi dengan saling mengirim pesan di dalamnya. Pesan yang dikirimkan dapat berupa catatan, file dalam berbagai format, yang mana seluruh anggota bisa menambahkan komentar.

Ruang komunikasi dibagi menjadi dua yaitu Channel dan Direct Message.

Channel ini berfungsi sebagai ruang obrolan grup sesuai kebutuhan dan kepentingan masing-masing setiap tim. Misal kamu termasuk dalam divisi #designer, maka kamu akan berkomunikasi dengan para desainer lainnya dalam ruang chat tersebut. Sedangkan, Direct Message digunakan untuk komunikasi perorangan yang lebih tertutup.

Fiturnya yang mirip media sosial memperbolehkanmu untuk mengirimkan pesan dengan menyematkan emoticon, sekaligus mengirimkanmu notifikasi pemberitahuan supaya tidak ketinggalan informasi terbaru.

Slack menawarkan fitur secara gratis maupun berbayar. Sedangkan untuk berbayar sendiri, terdapat tiga tingkatan yang tersedia yaitu Standard, Plus, dan Enterprise grid. Jadi kamu bisa menyesuaikan paket sesuai kebutuhan instansi.

6.  Monday

Aplikasi ini membantu Anda merancang proyek cukup melalui satu platform saja! Menyediakan tampilan yang menarik dengan pilihan template sampai kostumisasi berdasarkan kebutuhan, akan semakin membuat para pengguna semangat untuk mengelola seluruh pekerjaan mulai dari pembuatan jadwal hingga monitoring progres kinerja anggota tim lainnya. Menariknya, Monday juga membagi tiga jenis board yaitu Team task, Shareable Boards, dan Private Boards. Di mana yang membedakan adalah keleluasaan akses jadwal atau pekerjaan pada single board, entah itu akses pribadi, seluruh anggota, maupun para undangan klien.

Tidak hanya itu saja, Monday juga memberikan kemudahan seperti notifikasi, tambahan fitur komen lengkap dengan fasilitas mention, dan juga Thumb yang bisa diberikan pada kerjaan anggota tim lain. Kemampuan integrasi pada aplikasi ini juga sudah tidak perlu diragukan lagi.

Jadi, Monday juga menjadi salah satu pilihan aplikasi manajemen proyek yang cocok untuk tim Anda!

Bagaimana Supply Chain Enthusiast? Setiap aplikasi pastinya menawarkan fitur unggulannya masing-masing ya. Jadi, tinggal menyesuaikan saja sesuai kebutuhan proyek Anda dan tim! Kira-kira aplikasi mana nih yang cocok untuk tim Anda?

More To Explore